Pengabdian masyarakat nasinal (PENGMASNAS) merupakan salah satu Program Kerja Naional (PROKERNAS) tahunan yang dimiliki Pengurs Besar Ikatan Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia (PB IMAKAHI). Tahun ini, UGM-lah yang menjadi tuan rumahnya. Acara ini dilaksanakan tanggal 24-36 Agustus 2018 di Kelompok Ternak Ngudi Rejeki Dusun Klegung, Desa Katongan, Kecamatan Nglipar, Kabupaten Gunung Kidul.

Kelompok Ternak Ngudi Rejeki di Dusun Klegung beranggotakan kurang lebih 40 peternak memiliki sapi sedikitnya berjumlah 180 ekor. Acara ini dibuka pada jumat sore dengan pelepasan delegasi dii Auditorium FKH UGM oleh Wakil Dekan FKH UGM dan penerimaan delegasi oleh Kepala Desa Katongan di Balai Dusun Klegung.

Keesokan harinya dilanjutkan dengan Pemeriksaan Hewan. Total sapi yangdiperiksa pada saat itu ada 39 sapi. Kegiatan ini diakhiri pada siang hari dengan sesi diskusi bersama dokter hewan. Delegasi PENGMASNAS diahrapkan bisa mendapatkan gambaran salah satu pekerjaan yang dapat diambil calon dokter hewan kedepannya pada kegiatan tersebut dan sekiranya bisa menambah skill seperti handling dan restrain sapi pada saat pemeriksaan.

Kegiatan selanjutnya adalah Penyuluhan yang memiliki dua tema, yaitu “Jaminan Keamanan Pangan Asal Ternak Ruminansia” yang dibawakan oleh Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner, drh. Syamsul Ma’arif M.Si. Beliau memberikan pesan kepada delegasi yang notabene calon dokter hewan bahwa tugas dokter hewan bukan mengobati hewan saja, namun juga bertanggung jawab mulai dari kesehatannya dampai menjadi produk yang siap dikonsumsi masyarakat agar menjadi produk yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh, Halal). Dilanjutkan dengan tema kedua “Kesehatan Reproduksi Ternak” yang dibawakan oleh drh. Erif Maha Nugraha, M.Sc., Ph.D. yaitu Dosen Departemen Reproduksi dan Obstetri Fakultas Kedokteran Hewan UGM. Menurut drh. Erif, beberapa gangguan reproduksi yang ditemukan bisa jadi karena faktor pakan yang kurang. Total pakan yang harus diberikan kepada ternak yaitu 10% dari berat badan ternak tersebut. Dan asupan makanan hanya bisa dialokasikan ke kebutuhan reproduksi setelah kebutuhan hidup dan kebutuhan produksi terpenuhi. Dengan begutu diharapkan para peternak dapat mengetahui faktor penyebab gangguan kebuntingan ternak yang dipunyai. Malam harinya dimeriahkan dengan Malam Pentas Seni bersama warga setempat yang menyuguhkan berbagai penampilan dari perwakilan delegasi dan penampilan warga.

Untuk  memeriahkan PENGMASNAS, pada hari Minggu diadakan senam bersama dan juga pembagian doorprize. Pada saat pembagian doorprize kepada warga, para delegasi melakukan briefing yang dipimpin oleh  panitia untuk melakukan mekanisme Pengenalan Hewan dan Satwa (PESAWAT). PESAWAT bertujuan untuk mengenalkan konsep Animal Welfare kepada anak-anak desa setempat agar bisa mem[erlakukan hewan sesuai dengan lima prinsip kesejahteraan hewan yaitu bebas dari rasa lapar dan haus, bebas dari rasa tidak nyaman, bebas untuk mengekspresikan tingkah laku alaminya, bebas dari rasa takut dan stress. Kemudian dilanjutkan dengan Bazar dan Pasar Murah. Adapun barang yang disuguhkan pada acara tersebut seperti sembako, baju layak pakai dan ada pula stand dari warga setempat yang mempromosikan, minuman buatan daerah tersebut yang berasal dari aloe vera atau lidah buaya.

Kegiatan itu menjadi kegiatan terakhir pda PENGMASNAS 2018 sebelum ditutup pada Minggu siang oleh Kepala Dusun Klegung. Seluruh rangkaian kegiatan PENGMASNAS IMAKAHI 2018 bertujuan untuk menerapkan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pengabdian Kepada Masyarakat dan Mahasiswa mampu memberikan dampak yang nyata dalam kehidupan bermasyarakat.

Viva Veteriner Indonesia!

Dept. Pengabdian Masyarakat

#PeduliBersinergi

#VivaVeteriner

Kategori: PENGMAS

0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.