Veterinary Entrepeneur (VETREPENEUR) merupakan suatu kegiatan yang menjadi salah satu pilar dari rangkaian kehgiatan Pelatihan dan Pendidikan Dasar (Landiksar) bagi calon Pengurus Cabang Ikatan Mahasiswa Kedokteran Hewan (IMAKAHI) di UGM. Vetrepeneur dilaksanakan pada Sabtu, 29 September 2018 di ruang 101 Gedung V4 FKH UGM pukul 08.00-12.00 WIB. Acara ini diselenggarakan oleh IMAKAHI UGM dan dihadiri oleh mahasiswa FKH UGM dari berbagai angkatan.
Pada Vetrepeneur 2018, tema kegiatan ini adalah “Kewirausahaan Dibalik Gelar Dokter Hewan” karena dirasa tepat dan strategis sesuai dengan kebutuhan bagi dokter hewan untuk mempersiapkan siri di masa mendatang. Kegiatan ini diharapkan mampu memberi wawasan bagi mahasiswa kedokteran hewan mengenai dunia wirausaha dan menumbuhkan jiwa bisnis pada generasi muda dokter hewan serta menjadi dokter hewan yang tidak hanya ahli dalam bidangnya tetapi juga mampu menjadi dokter hewan yang mampu membuka lowongan kerja.
Vetrepeneur ini menghadirkan tiga pembicara yaitu Dr. drh. Dhirgo Aji, MP sebagai pembicara pertama yang menjadi pemilik D’freeze Veterinary Service, pembicara kedua yaitu Chysilla Monica, S. K. H pemilik Oink Pork Stop, dan pembicara yang ketiga yaitu Nor Amira Jasmien, S. K. H pemilik Miliyun Pet Care. Acara talkshow tersebut dipimpin oleh seorang moderator yaitu Nurockta Ika Putri Haryadi, S. K. H.
Dr. drh. Dhirgo Aji, MP sebagai pembicara pertama membahas mengenai usaha klinik mandiri yang dimilikinya. Menurut beliau, memulai usaha klinik hewan harus bisa mengukur kemampuan, keilmuan dan minat, mengelola modal yang dimiliki, bersikap yakin bisa bekerja keras, dan selalu siap terhadap kemungkinan kegagalan. Mengukur kemampuan keilmuwan dan minat yang dimaksud beliau adalah mikirkan sejak dini kemampuan/minat/spesifikasi sebagai strategi marketing klinik sepert: ilmu penyakit dalam, ilmu bedah, akupuntur, dst. Batasi perasaan “Bisa segala-galanya”. Mengelola modal dibagi menjadi tiga yaitu apabila modal yang dimiliki sedikit bisa mendirikan praktek mandiri,, ketika modal yang dimiliki itu sedang maka bisa mendirikan klinik hewan, dan apabila mempunyai modal yang tergolong besar bisa mendirikan diantaranya rumah sakit, hotel anjing, salon. Sikap yakinbisa bekerja keras itu berarti tidak ada batasan waktu, harus siap apabila seringkali ada kasus emergency malam/pagi dini hari, dan memerlukan energi yang lumayan besar. Siap terhadap kemungkinan kegagalan adalah hal yang penting. Contoh masalah-masalah yang sering terjadi yaitu klinik tidak laku maka harus melakukan evaluasi dari berbagai segi, lalu menambah promosi. Keteledoran penangan pasien yang akan mengakibatkan dijauhi klien. Dan tidak memiliki peralatan penunjang yang lengkap maka berusaha segera melengkapi , jangan putus asa. Klinik D’freeze yang dimiliki beliau merupakan jerih payahnya sendiri sengan modal yang hanya sedikit di kala itu. Beliau memberi trik keberhasilan usaha yaitu pelayanan yang tertib dan sepenuh hati, melakukan yang terbaik, pelayanan ramah, konsistensi dalam bertindak, mengguanakan metode penanganan dan kaidah yang benar, dan selalu melakukan evaluasi, tertib administrasi.
Chysilla Monica, S. K. H sebagai pembicara kedua membicarakan tentang usaha ternak peggemukan babi. Usahanya dipasarkan dalam bentuk hidup ataupun daging. Babi yang diternakkan dari kecil hingga berat badan 100 kg. Langkah yang dilakukan Kak Monica untuk berwirausaha diawali dengan keberanian untuk mencoba, lalu berusaha mempelajari jenis-jenis babi sendiri karena di kampus jarang ada pelajaran yang membahas mengenai babi secara spesifik, dan belajar tentang babi ke peternakdan warga sekitar yang berada di Klaten karena mayoritas penduduk di Somopuro, Klaten memelihara Babi. Untuk pemasaran usaha biasanya melalui aplikasi Instagram, grup/komunitas Facebook, broadcast Line, Whatsapp, dan SMS. Ia mencari informasi tentang tips untuk berwirausaha yaitu dimulai dari menentukan skala prioritas, kemudian mencari partner dalam usahanya, mempergunakan waktu dengan baik, serta membuat pembukuan usaha di awal.
Nor Amira Jasmen, S. K. H sebagai pembicara ketiga membahas mengenai usahanya di Malaysia. Untuk visi usahanya yaitu menyediakan jasa dokter hewan dan juga pet shop. Untuk misinya yaitu “Jasa terbaik, Fee terjangkau”. Inspirasi usahanya dimulai karena salah satu anggota keluarganya sakit maka beliau memiliki inisiatif untuk mendirikan usaha. Bukan hanya mengelola pet shop tetapi sekarang beliau juga membuka beberapa kliik yaitu Klinik Hewan Sri Alam, Klinik Hewan Surya, Desaru Pets, dan lain lain. Hasil yang telah dicapai dari usahanya yaitu pernah menyelenggarakan Cat Show Nasional yang bekerja sama dengan Universitas lokal Malaysia, cerita merintis usahanya pun sering dimuat di berbagai majalah di Malaysia. Ia juga memaparkan 6 langkah untuk memulai usaha yaitu : memiliki kemauan, berani mencoba, belajar dari kegagalan, jangan mudah mengeluh karena itu tidak akan menyelesaikan masalah, stay fokus, dan memiliki tujuan yang pasti. Dalam kewirausahaan ada yang disebut analisis SWOT yaitu Strength, Weakness, Opportunity, Threat. Ia mengatakan ini dibagi menjadi 2 yaitu internal dan eksternal, internal yaitu Strength dan Weakness sedangkan eksternal yaitu Opportunity dan Threat. Dalam menjalani usahanya ia juga menghadapi berbagai masalah diantaranya mencari “chemistry” antar karyawan, masalah pengelolaan finansial, mencari tenaga kerja spesialis, dan masalah antara moral dan money. Ia juga menambahkan bagaimana cara mengatur waktu yakni dibagi menjadi 3. Yang pertama yaitu prioritaskan yang penting, kedua yaitu yang dibutuhkan, dan yang terakhir adalah yang diinginkan.
Dept. Kewirausahaan dan Kerjasama
#PeduliBersinergi
#VivaVeteriner
0 Komentar